Kamis, 28 November 2013

Raja Tomcat versus Pangeran Semut


Oleh: Pekik Bayumukti Utomo [No. 154]

Ini kisah dipedalaman hutan jawa. Disana terdapat dua buah kerajaan besar. Bukan kerajaan singa atau harimau. Tapi kerajaan dari makhluk yang dianggap kecil oleh manusia. Di sana berdiri kerajaan Tomcat dan Kerajaan Semut. Kedua kerajaan tersebut saling bersaing untuk menguasai hutan jawa.
Bahkan sekelompok harimau pun tidak sanggup melawan kedua kerajaan tersebut. Hewan-hewan yang berniat merusak kerajaan itu pasti akan lari terbirit-birit karena dikeroyok oleh ribuan pasukan tomcat dan semut.
Kerajaan tomcat dipimpin oleh seorang raja yang tambun dan gendut. Dia makhluk yang rakus, selalu mengambil makanan dari makhluk disekitarnya. Raja tomcat memiliki seribu pasukan yang siap mengawalnya saat berperang.
Suatu ketika ada keluarga kumbang yang sedang berjalan ditengah hutan membawa makanan menuju sarangnya. Mereka tampak bahagia karena hari itu mereka dapat mengumpulkan banyak makanan. Sayang hari itu bukan hari keberuntungan mereka. Mereka melalui jalan yang dilewati raja tomcat dan pasukannya. Raja tomcat melihat makanan yang dibawa oleh keluarga kumbang itu. Kemudian raja tomcat memerintahkan anak buahnya untuk merebut makanan yang dibawa keluarga kumbang. Ayah kumbang memohon kepada raja tomcat agar mereka disisakan sedikit makanan untuk hari ini, karena sudah lama mereka belum makan. Keluarga kumbang bersusah payah mengumpulkan makanan itu dengan menembus hutan belantara.
Namun, raja tomcat tidak peduli, sang raja yang jahat ini tetap memerintahkan anak buahnya membawa semua makanan yang dibawa oleh keluarga kumbang. Keluarga kumbang menangis. Raja tomcat tertawa terbahak-bahak.
Tiba-tiba ada serangan busur panah dari arah ilalang, tidak diketahui siapa yang melemparnya. Busur panah itu jumlahnya ratusan, membuat pasukan raja tomcat lari kocar-kacir. Raja tomcat panik. Ia memerintahkan pasukannya untuk mencari siapa yang melempar panah-panah itu. Ditengah kepanikan raja tomcat dan pasukannya, keluarga kumbang diselamatkan oleh makhluk yang muncul dari ilalang. Makhluk tersebut mengambil makanan yang berjatuhan di tanah, sambil menggiring keluarga kumbang menjauh dari pasukan raja tomcat.
Keluarga kumbang ketakutan, takut kalau mereka akan diculik atau mungkin dibunuh. Kemudian makhluk-makhluk dari ilalang itu menyapa keluarga kumbang dengan ramah, ternyata mereka adalah pangeran semut dan kawan-kawannya. Mereka kebetulan sedang latihan memanah di hutan. Melihat kehadiran pangeran semut. Ayah kumbang merasa bersyukur. Ia berterima kasih kepada pangeran semut karena telah menyelamatkan keluarga mereka dari gangguan raja tomcat dan pasukannya. Untungnya masih ada sisa makanan yang bisa mereka bawa menuju sarangnya.
Ayah kumbang menawarkan sedikit makanan yang mereka bawa kepada pangeran semut dan kawannya, namun pangeran menolak dengan ramah. Pangeran semut hanya ingin membantu keluarga kumbang yang kesusahan tanpa mengharapkan imbalan.
Ditempat lain, raja tomcat masih heran siapa yang melepar panah-panah tersebut dihutan. Kemudian salah satu pasukan raja tomcat menemukan busur yang terjatuh di dalam hutan, busur itu ia bawa untuk diserahkan ke raja tomcat. Busur itu ternyata milik kerajaan semut. Seketika raut wajah raja tomcat merah padam. Ia sangat marah dan berniat untuk menyerbu kerajaan semut. Raja tomcat segera mengumpulkan pasukannya. Ia memerintahkan pasukannya untuk menyerang kerajaan semut.
Pangeran semut dan kawan-kawannya tidak menyadari rencana raja tomcat untuk menyerang kerajaan semut.
Pangeran semut seusai menolong keluarga kumbang dan mengantarkan mereka selamat menuju sarangnya, bergegas pulang menuju kerajaan semut. Hari saat itu sudah mulai malam. Pangeran semut pulang dengan pakaian lusuh. Pangeran semut naik ke atas pucuk pohon, ia bersiul seakan memanggil sesuatu. Dari kejauhan datanglah capung kerajaan yang dijadikan kendaraan pangeran semut untuk menuju kerajaan semut.
Raja semut dan Ibu ratu semut khawatir anaknya (Pangeran semut) belum pulang hingga larut malam. Hampir saja raja semut memerintahkan para pasukannya untuk mencari pangeran, tapi pangeran semut sudah masuk ke dalam istana kerajaan sambil mengendarai capung. Raja semut marah kepada pangeran semut, ia khawatir anaknya ditangkap oleh pasukan raja tomcat.
Pangeran semut tidak menceritakan apa yang ia alami hari ini, pangeran khawatir kalau ayahnya tau ia baru saja bertemu raja tomcat dan pasukannya, ayahnya pasti akan lebih marah. Pangeran semut hanya terdiam mendengar ayahnya berbicara dan segera masuk ke kamarnya.
Dikamar yang dibangun dari dinding-dinding tanah, pangeran semut meletakkan busur panahnya di dinding kamarnya. Pangeran semut menuju tempat tidurnya. Ia kemudian berbaring dan memejamkan mata sejenak, karena lelah selepas latihan memanah hari ini.
Pangeran semut bermimpi, dalam mimpinya ayah dan ibunya diculik oleh raja tomcat. Pangeran semut berusaha menyelamatkan ayah dan ibunya, namun tidak bisa. Kerajaan semut sudah dikepung oleh pasukan raja tomcat. Raja tomcat dan pasukannya menghancurkan kerajaan semut. Seketika pangeran semut terbangun dari tidurnya. Ia lega hal itu hanyalah mimpi, tidak terbayang kalau ia kehilangan ayah dan ibunya.
Hari-hari berlanjut seperti biasa di kerajaan semut. Pangeran semut berjalan berkeliling menuju pemukiman rakyat semut. Disana ada sekolah yang mengajarkan anak-anak semut untuk menjadi pasukan yang gagah berani atau pekerja yang punya semangat kerjakeras. Pangeran semut melatih anak-anak semut yang berniat menjadi pasukan di kerajaan semut, ia mengajarkan teknik menghadapi musuh kepada anak-anak semut yang bersekolah disana. Anak-anak semut sangat antusias menerima pelajaran yang diberikan oleh Pangeran semut. Banyak anak-anak semut yang bercita-cita ingin sehebat pangeran semut. Pangeran semut tersenyum dan mengatakan kepada anak-anak semut bahwa mereka bisa menjadi apa yang mereka mau, jika mereka yakin dan selalu berusaha sungguh-sungguh.
Sepulang dari melatih anak-anak semut. Pangeran semut menuju tempat latihan memanah ditengah hutan bersama kawan-kawannya.
Tanpa diketahui pangeran ataupun raja semut, raja tomcat dan pasukannya sejak semalam sudah bergerak menuju kerajaan semut. Jumlah pasukannya sangat banyak, jumlahnya ribuan. Bahkan harimau yang lewat pun lari terbirit-birit karena melihat banyaknya pasukan raja tomcat. Pohon-pohon yang menghalangi jalan mereka menuju kerajaan semut dihancurkan dengan cairan kimia dari dalam tubuh pasukan raja tomcat. Penghuni hutan berlarian menghindar.
Pangeran semut yang sedang berlatih tidak menyadari bahwa pasukan raja tomcat dan pasukannya hampir  mendekati kerajaan semut. Kemudian dari arah langit terlihat capung kerajaan semut dengan kecepatan tinggi terbang menuju tempat latihan pangeran semut. Capung kerajaan memberitahukan bahwa raja tomcat dan pasukannya bergerak mendekati kerajaan semut. Pangeran semut kaget, kemudian bergegas naik ke punggung capung kerajaan.
Pangeran semut dan capung kerajaan terbang menuju istana kerajaan semut. Sesampainya di istana, tiba-tiba ada leparan batu besar menghantam istana kerajaan semut. Rakyat semut panik. Pangeran semut segera menyiagakan pasukan kerajaan semut. Pasukan semut memanggil seluruh capung kerajaan semut. Melalui udara pasukan semut bersiap melawan pasukan raja tomcat.
Raja tomcat memerintahkan pasukannya untuk melempar batu dan cairan kimia menuju kerajaan semut. Kepanikan terjadi, rakyat semut berlarian keluar dari sarangnya. Sarang-sarang semut hancur berantakan karena serangan pasukan raja tomcat.
Pangeran semut memimpin pasukan semut menyerang pasukan raja tomcat. Dengan serangan busur panah pasukan raja tomcat dipukul mundur. Raja tomcat memerintahkan pasukannya untuk bertahan. Emosi dan dendam sudah menguasai raja tomcat. Pasukan raja tomcat kembali menyerang kerajaan semut. Terjadilah pertarungan besar antara pasukan raja tomcat dan pasukan semut.
Pangeran semut melihat kerajaan semut diserang kemudian marah. Ia memerintahkan pasukan semut untuk memanah pasukan raja tomcat. Tiba-tiba sebuah batu tepat mengenai capung kerajaan yang dikendarai pangeran semut. Pangeran semut terjatuh. Ia kemudian mengambil pedang istana untuk melawan pasukan raja tomcat. Sayang raja tomcat terlihat lebih tangguh dan siap daripada pasukan semut.
Kemudian dari langit datanglah segerombolan kumbang besar. Ternyata itu adalah pasukan yang dibawa oleh keluarga kumbang. Mereka melemparkan batu-batu besar ke arah pasukan raja tomcat, pasukan raja tomcat berlarian. Mereka panic karena serangan dari pasukan kumbang. Kini pasukan raja tomcat harus menghadapi dua pasukan besar, pasukan semut dan pasukan kumbang. Raja tomcat ketakutan, ia kemudian lari keluar dari barisan pasukannya. Melihat raja tomcat yang kabur, pangeran semut memerintahkan pasukan semut untuk mengejar dan menangkap raja tomcat. Akhirnya raja tomcat berhasil ditangkap oleh pasukan semut. Pasukan raja tomcat yang kalah jumlah kemudian menyerah, raja tomcat pun akhirnya dikurung di penjara kerajaaan semut.
Pasukan raja tomcat memohon ampun kepada pangeran semut agar mereka tidak dipenjara. Pangeran semut pun melepaskan mereka, dengan janji bahwa mereka tidak akan mengganggu makhluk hidup lain. Pasukan raja tomcat terharu akan kebaikan pangeran semut, mereka berjanji tidak akan seperti raja mereka yang serakah dan pemarah. Mereka akan menjadi makhluk yang bermanfaat bagi lingkungan disekitarnya.
Pangeran semut juga mengucapkan terima kasih atas bantuan pasukan kumbang yang datang membantu kerajaan mereka saat ditimpa kesulitan. Akhirnya kehidupan di hutan kembali damai dan kini para penghuni hutan saling membantu jika salah satu diantara mereka ditimpa kesulitan.
SEKIAN
-Pb-

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community
Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

Sumber: Kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar